Advertisement

RSB Gairahkan Pembelajaran Daring dan Luring


Covid-19 berdampak terstruktur sistematis dan masif meluluhlantakkan pada semua sektor kehidupan. Termasuk bidang pendidikan. Sejak awal Maret, pemerintah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sekolah dan pendidik berlomba-lomba berinovasi dan mengasah kreativitas menciptakan model aplikasi. 

Media daring bagian dari segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses via internet berisikan teks, foto, video dan suara sebagai sarana komunikasi (M. Romli 2012: 34). 

Daring dan Luring harus didesain agar pendidik dan peserta didik senang, tidak jenuh, dan termotivasi mengikuti pembelajaran. Salah satu alternatif peran teknologi terkini adalah Radio solo belajar mengkombinasikan youtube dan radio.

Ada pertanyaan bagaimana sekolah melakukan pembelajarn via radio? Inovatif Radio Solo Belajar (RSB) bisa memberikan materi pembelajarn tema umum dan pendidikan karakter setiap pukul 09.30 hingga 11.30 WIB setiap hari. Para pendidik menyusun jadwal untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan cara siaran langsung.

Siswa yang tertinggal jadwal siaran bisa mengikutinya di youtube. Pembelajaran melalui radio Solo Belajar dilatar belakangi beberapa hal. Salah satunya jangkauan siaran sangat luas tidak hanya siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo yang mengakses tetapi seluruh siswa-siswi dan masyarakat Indonesia.

Menurut Jeff Tellis (2001: 102) kelebihan penggunaan sistem on line adalah jangkauan siaran meningkat cukup luas dengan penggunaan daya yang leibih rendah atau biaya transmisi yang minila, perbaikan yang dramatis dari kualitas sinyal, control yang lebih cermat dari daerah jangkauan dengan menggunakan banyak pemancar serupa berteknologi telepon seluler, tidak terganggu dengan penerimaan yang tumpah tindih, pemnacaran yang mudah untuk siaran tambahan seperti informasi aktual keadaan cuaca, lalulintas dan kecelakanaan.

Sementara itu, Kemendikbud RI mendorong warga pembelajar untuk mengakses beberapa fitur, yaitu Google Class Room, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius, dan rumah belajar.

Pembelajaran hakikatnya proses komunikasi transaksional antara pendidik dan peserta didik. Di mana dalam proses tersebut, bersifat timbal balik dua arah yang muaranya berubah ke arah yang lebih baik.

Hal ini dibuktikan saat diadakan tes ulangan, dari 28 siswa kelas 3A hanya 85 % siswa yang mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sedangkan 15 persen siswa belum mampu mendapatkan nilai KKM.

Hal ini terjadi karena sebagian guru masih menggunakan metode konvensional dan belum mengoptimalakn peran teknologi kekinian. Kondisi ini turut memengaruhi prestasi siswa di sekolah. 

Dengan demikian, saat pandemi Covid-19 ini tidak mengurangi kesempatan belajar. Belajar bisa di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Sebab belajar upaya yang dilakukan setiap insan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik sisi pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.

Setelah guru menerapkan dan ikut siaran di radio solo belajar layaknya penyiar mampu meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa. Terbukti ketika diadakan tes ulangan harian dari 28 siswa kelas 3A, 100 % semuanya telah melampui nilai di atas KKM. Selain itu kecakapan literasi membangun kecakapan hidup tetap survive untuk melalui masa pandemi juga meningkat.

Anak merupakan aset yang harus kita jaga. Di era teknologi industri yang semakin maju ini anak-anak harus mendapat Pendidikan yang bisa mengarahkan mereka. Jika tidak kita akan kehilangan aset karena anak-anak kehilangan karakter dan tidak bisa memanfaatkan kemajuan teknologi yang dengan baik.

Posting Komentar

0 Komentar