Tetaplah bahagia dengan sepenuhnya. Walau seluruh dunia berkata kau pujangga gila, yang tak tahu makna bahagia yang sebenarnya. Bahagia yang sejati itu ada yang abadi dalam diri. Bukan tak terlihat namun tak mudah untuk diperlihatkan. Bukan tak bisa tapi akan menjadi berbeda. Jika ada mata yang tak terima melihat keindahannya. Bahagia itu ada dalam setiap jiwa. Namun tak banyak yang melihat pun mengetahui keberadaannya. Karena angin mereka tak seirama, dengan nada yang terlantun menggerakkan raga.
Jangan pernah sedikitpun kamu merasa iri melihat kesempurnaan hidup didalam sinetron dan film. Karena skenario kesempurnaan mereka hanyalah tulisan dari penulis naskah, hanyalah kesempurnaan yang semu, bukanlah sebuah kesempurnaan yang hakiki.
Karena kita semua didunia ini, memiliki kelebihan dan kekurangan kita masing-masing. Dan kita pun pasti memiliki keunikan kita masing-masing.
Jadi galilah setiap kelebihan dan keunikan didalam diri kita dan buatlah setiap kelebihan dan keunikan kita itu menjadi sesuatu yang berarti didalam hidup kita.
Dengan kesabaran dan keikhlasan dan diimbangi dengan rasa syukur, kamu pasti akan menemukan manisnya kehidupan ini. Dan ketika ada yang memberimu nasihat-nasihat kebaikan, jangan kau melihat siapa yang menyampaikan, tapi cobalah untuk melihat apa yang ia sampaikan.
Karena sejatinya setiap nasihat itu selalu ada manfaatnya.
Tahukah kamu ... ALLAH itu tidak pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan yang kita miliki.
Jika ALLAH percaya kita bisa, mengapa kita harus ragu dengan kemampuan diri kita sendiri.
Kaca yang pecah suaranya akan langsung hilang dan meninggalkan serpihan kaca yang melukai siapa yang menyentuhnya. Begitu juga perkataan yang melukai hati akan cepat hilang suaranya tetapi hatinya terluka untuk waktu yang lama.
Oleh karena itu, ... Jangan mengatakan sesuatu kecuali yang baik-baik saja. Juga dengan perbuatan kita, saat menyakiti seseorang... mungkin orang yang kita sakiti memaafkan ... Akan tetapi akan membekas seumur hidupnya. Jadi... Mohonlah maaf sebelum semua terlambat.
0 Komentar