Advertisement

Hati Berpenyakit


Terkadang penyakit hati adalah kita terlalu sibuk mengomentari orang lain. Melihat orang lain yang memiliki ini itu, tetapi diri tak ingin dikomentari, dan akibatnya pun enggan bersyukur atas apa yang dimiliki, serta sering menyebarkan aib orang lain.

Karenanya harus bermuhasabah pada diri kita, latih diri kita sendiri, hisablah diri kita sendiri dan introspeksi pada hidup kita sendiri.

Sehingga kita tidak punya cukup waktu untuk mengusik dan mengomentari hidup orang lain. Dan lebih banyak menggunakan waktu untuk menghitung kesalahan diri sendiri.

Sebagai bahan introspeksi, semakin belajar menjadi manusia yang terbaik terutama dihadapan Allah.

Jika engkau tak ingin dikomentari dan tak ingin orang lain menyebarkan aibmu, maka berhentilah mencari tau.

Tutuplah aib-aib saudaramu dan perlakukanlah orang lain dengan apa yang kau suka orang lain perlakuan kepadamu.

Komentarilah orang lain dengan komentar yang kau suka dikomentarkan kepadamu. Katakanlah pada orang lain dengan perkataan yang kau suka orang lain katakan kepadamu.

Dalam hidup ini, tidaklah penting mengalahkan orang lain, cukuplah kita kalahkan diri sendiri. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa takut.. Keraguan. 

Jika kita bisa menang dalam pertempuran itu, maka pertempuran lainnya akan mudah saja.

Hampir semua orang memiliki rasa takut. 

Rasa takut yang dimiliki oleh seseorang bisa berdampak negatif atau menjadi penghalang dalam mencapai kesuksesan yang diinginkan atau bisa juga berdampak positif atau menjadi penyelamat seseorang ketika ia ingin melakukan tindakan yang kurang baik.

Jika rasa takut yang berdampak negatif ini dibiarkan dan tidak dilawan, hal ini bisa membuat seseorang mengalami kemunduran atau kegagalan dalam mencapai tujuan hidupnya.

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”

Kita harus selalu semangat dan berani dalam menghadapi apapun yang menurut kita benar dan tidak merugikan orang lain.

Karena sesungguhnyalah hidup ini tidak akan selalu datar. Pasti ada masalah, rintangan dan halangan untuk dihadapi, maka salah satu caranya ialah hadapi rasa takut kita dan selalu percaya diri yang kuat karena kita punya tempat bergantung yang sangat kuat: Allah.

Tidak semua kebaikanmu akan dibalas dan diapresiasi oleh manusia. Manusia cepat lupa dan melupakan.

Akan tetapi berharaplah hanya kepada Allah.
Allah pasti membalasnya.
Allah tidak akan menyia-nyiakan kebaikan seorang hamba-nya.

Berharaplah pada Allah saja balasannya.
Jangan pernah berharap pada manusia, karena engkau akan kecewa.

Dalam pelajaran agama, kita diajarkan agar hanya berharap pada Allah saja.
Ini menandakan semakin ikhlasnya seseorang.

Adapun balasan manusia, tidaklah terlalu kita harapkan.
Jika mereka balas berbuat baik, maka alhamdulilah.

Jika mereka tidak membalas dengan kebaikan, kita tidak akan sakit hati dan kecewa.

Betapa indahnya hanya berharap kepada Allah.
Segeralah beramal baik dan menyebarkan manfaat.

Posting Komentar

0 Komentar