Advertisement

Di Antara Kita dan Kami

 


Pernahkah kamu merasa hidup di antara  senang dan sedih. Di antara semangat dan letih. Di antara masa lalu dan kini. Di antara senang dan sedih: Ketika hidup terasa begitu tak bersahabat. Ketika banyak harapan belum mampu terwujud untuk memenuhi syarat. Jiwamu seakan menyerah sebab penat. Namun, masih ada lapang dada yang selalu kamu ingat. Diantara semangat dan letih: Saat semua urusanmu kerap luput dihargai, dicaci, tak dipandang lebih.

Hatipun tetap teguh meyakini bahwa proses tak mudah untuk menghianati, untuk hasil yang tak henti-henti kamu nanti. Di antara masa lalu dan kini Ketika keinginan melangkah pergi dari banyaknya kelalaian diri. Tapi, tertahan oleh hasrat manusiawi yang berat memerangi kesenangan semu dalam hati. Melawan segala hal, kemudian membodo amati semua bentuk ilusi, agar terbebas dari belenggu masa lalu menuju masa depan yang suci. Pada jiwa raga rasa hati yang sewaktu-waktu tak terkendali. Aku berlindung padaMu, Sang Pemilih Semesta ini.

JADIKANLAH ALLAH SEBAGAI PENOPANG HIDUPMU..

Untukmu yang tengah merasakan kegundahan dan kekhawatiran.
Karena ditinggal pergi. Untukmu yang tengah merasakan kesepian dan kehilangan.
Karena ditinggal pergi. Mari kita berhenti sejenak dan merenung. Bukankah hakekat didunia ini tak ada yang kita miliki melainkan hanyalah titipan ?
Dan bukankah manusia memang sebatas berlalu lalang dalam kehidupan kita ?

Sekalipun mereka menetap dalam waktu yang begitu lama.
Bukankah perpisahan adalah sebuah keniscayaan?
Dipisahkan oleh ajal, misalnya.

Maka jadikanlah Allah sebagai penopang utama dalam hidupmu, hingga saat terpuruk dalam hidupmu.
Kau takkan kehilangan arah.

Selama Allah yang menjadi penopangmu, maka semuanya akan baik-baik saja.

Posting Komentar

0 Komentar