Advertisement

Saat Berbagi Menjadi Gaya Hidup

 


Semangat al Maun dan pengorbanan di tengah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan komunitas ‘Ayo Berbuat Baik’. Ayat berikut ini sekadar contoh, tentang keharusan kita untuk menyalurkan harta di jalur yang Allah telah tetapkan. 

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya” (Ali Imran 3: 92).

Allah SWT juga berfirman: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,”(QS. Al-Muddatstsir 74: 42-44)

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Maka celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat ria, dan enggan (memberikan) bantuan,” (QS. Al Ma’un 107 :1-7).

Praktik dari 4 pilar, yaitu peduli agama, peduli manusia, peduli lingkungan dan peduli sistem dibuktikan Salah satunya sahabat saya di kegiatan bertajuk sahabat, Ayo Berbuat Baik di Warung Ikhlas Dunsanak yang datang ke wilayah Padangsarai, Padang, Sumatra Barat. 

“Qurban berasal dari kata ‘qoroba yaqrobu’ yang artinya mendekat. Jadi, berkurban dan pegorbanan adalah salah satu jalan ibadah yang mendekatkan seseorang kepada Allah Swt, berdayakan kaum pra sejahtera, berbagi dan bersedekah adalah gaya hidup,” ujar Jatmiko Pegiat Berbuat Baik. 

Warung Ikhlas Dunsanak menyediakan 120-150 bungkus nasi, lauk, dan sayur per hari untuk makan siang. Disediakan bagi masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi atau kaum dhuafa di sejumlah kawasan di kota itu.

”Merupakan inovasi pembaruan lintas zaman untuk membumikan gerakan sadar berbagi bagi umat Islam, di harta kita ada hak untuk orang lain seperti QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 19). Bahwa dalam setiap harta terdapat hak orang lain (orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta-minta) Dan seungguhnya Allah telah mewajibkan kaum Muslimin untuk mengeluarkan zakat yang diambil dari mereka yang kaya lalu diserahkan kepada fakir miskin dari mereka. (HR Bukhari-Muslim),” beber Jatmiko Mahasiswa Pascasarja Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta.

Allah SWT berfirman, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.Yaitu orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS Ali Imran [3]: 134).

Salah satu ciri orang bertakwa (muttaqin) adalah gemar berinfak, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, saat senang maupun susah, di waktu kaya maupun miskin, dan ini dilakukan secara istiqamah. Dalam kondisi apa pun, orang bertakwa akan selalu ingin berbagi dan memberi kebaikan kepada sesamanya. 

“Meskipun jumlahnya sedikit, jika dilandasi keikhlasan, semata-mata mencari ridha Allah Ta'ala, nilainya sangat mulia di sisi-Nya. Mengingat dewasa ini perkembangan bersedekah menjadi salah satu gaya hidup yang diminati berbagai kalangan masyarakat sebagai kebutuhan pemenuhan keruhanian dan ketenangan jiwa,” ujar Waka Humas Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. 

Perkuat semangat memberi agar ladang amal dan ladang pahala semakin luas. Setiap orang mendambakan menjadi yang terbaik. Sebagai Muslim, orientasi hidup untuk menjadi yang terbaik bukanlah dinilai dari ukuran manusia semata, tetapi karena ridha Allah Ta'ala. Inilah cara mudah menjadi orang terbaik dalam konsep Islam.

“Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, 'Sebaik-baik kalian adalah yang memberikan makanan.'" (HR Ahmad). Yang paling bermanfaat bagi manusia. Jabir RA bercerita, Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia,” pungkas Jatmiko Penceramah Siaran Rohani Islam rutin setiap hari Senin, 101 FM, AM 972 RRI Surakarta.

Posting Komentar

0 Komentar