Advertisement

Menasehati Bukan Memaksa

 


MENASEHATI BUKAN MEMAKSA UNTUK BERUBAH.. Itulah mengapa agama mengajarkan menasehati dengan nasehat yang lemah lembut. Itulah mengapa agama mengajarkan untuk memberikan teladan yang baik dengan akhlak yang baik terlebih dahulu. 

Sebab tidak semua orang dapat menerima nasehat kita. Sebab nasehat bukan berarti memaksa orang agar mau berubah sesuai dengan keinginan kita. Ini perihal hidayah yang Allah berikan. Hidayah itu mahal..

Maka, jadilah kita jalan yang baik untuk manusia menemukan hidayah-Nya. Hidayah itu baik..

Maka, sampaikanlah nasehat dengan cara yang baik. Atas nasehat yang berusaha kita sampaikan, semoga Allah membalas dengan balasan yang terbaik dariNya.

Hampir sepekan kita diserbu oleh berita kematian, orang yang kita kenal maupun orang yang tidak kita kenal hanya melalui medsos. Orang-orang baik yang akhirnya mendahului kita. 

Hadir dan pergi adalah sebuah keniscayaan, hanya masalah waktu, karena jadwal tak pernah berubah. Mustahil minta diundurkan, dan tak mungkin juga dimajukan

Teman yang kemarin bersama kita tertawa hari ini terbaring di rumah sakit, sahabat yang baru saja bercanda tiba-tiba hari ini diusung ke tempat peristirahatannya yang terakhir, semuanya digilir penuh misteri

Ada yang memberi signal, tapi lebih banyak lagi pergi tanpa mengatakan sesuatupun. Mereka hilang dari dunia, tapi tak hilang dari kenangan. 

Jangan senang dulu karena kita bukan orang yang bingung karena tidak kebagian tempat tidur di rumah sakit, bukan juga yang panik karena sesak dan tak kebagian oksigen, justeru karena itu kita harus banyak-banyak bersyukur dan meningkatkan ibadah kita. Karena setiap orang akan memiliki sebab kematian sendiri- sendiri. Jika mereka meninggal karena covid, entah penyebab kematian kita nanti karena apa? 

Tak ada jaminan besok kita masih bisa melihat mentari, masih bisa menikmati hari dan berkumpul dengan teman-teman. Karenanya tinggalkan kesan baik pada semua orang, cerahkan wajah bila bertemu dengan siapapun meski kau dirundung bermacam masalah. 

Kerjakan segala sesuatu secara maksimal seolah itu adalah hal terakhir yang kau kerjakan. Teduhkan kata-katamu seolah itu adalah ucapan terakhir yang bisa kau bagikan kepada saudaramu. Dan tersenyumlah semanis yang mampu kau persembahkan. Bukan agar kau disebut baik oleh mereka, tapi untuk menaikkan nilaimu sebagai insan kamil. Yang bermamfaat buat banyak orang. 

Karena hidup ini hanya sesaat, maka temui orang yang ingin kau temui, dan torehkanlah hal indah bersamanya, pergilah ke tempat yang  ingin kau kunjungi, nikmati dan bahagialah disana. Lakukan hal baik pada semua orang yang kau temui, jangan sakiti mereka dengan kalimat dan sikapmu, karena bisa jadi kau tidak punya waktu untuk datang lagi dan meminta maaf.

Rukunlah dengan saudara2mu, mereka adalah teman masa kecilmu yang sedarah. Jangan lukai hati mereka, seringlah berkomunikasi dan bercanda dengan mereka. Salinglah memberi meskipun untuk hal2 kecil untuk menunjukkan kau sayang mereka.

Dan yang paling utama, rawatlah orangtuamu sebaik-baik yang engkau bisa. Jangan sakiti hatinya. Berikan pengasuhan layaknya engkau sewaktu kecil diasuh oleh mereka. Sempatkan waktu untuk menghibur mereka. Karena ridho mereka adalah ridho Allah SWT. Jangan sampai kau menyesal saat mereka telah tiada dan engkau belum sempat membahagiakannya.

Dan jika akhirnya waktu untuk kita pulang tiba, semoga menjadi sesuatu yang paling kita rindukan, karena kita sejatinya bukan penghuni bumi, sehingga pulang ke tempat abadi sesungguhnya pulang ketempat asal dari mana kita seharusnya ada. 

Jadi kembalilah dengan ikhlas, dengan ridho karena kita akan bertemu Zat yang Maha Suci. Karena tidak bisa dimajukan atau dimundurkan, meskipun sedetik saja

Salam sehat Selalu

Posting Komentar

0 Komentar