Advertisement

Terima Kasih Orang Tua Siswa Kelas 2 D

 


SOLO - Adab seorang murid kepada gurunya dalam menuntut ilmu, sebagaimana yang pernah dipraktikkan oleh nabi Musa ketika berguru kepada Khidhir. 

Perhatikan ayat-ayat berikut:

قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰ هَلۡ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰٓ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمۡتَ رُشۡدٗا (٦٦).  قَالَ إِنَّكَ لَن تَسۡتَطِيعَ مَعِيَ صَبۡرٗا (٦٧). وَكَيۡفَ تَصۡبِرُ عَلَىٰ مَا لَمۡ تُحِطۡ بِهِۦ خُبۡرٗا (٦٨).  قَالَ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ صَابِرٗا وَلَآ أَعۡصِي لَكَ أَمۡرٗا (٦٩). قَالَ فَإِنِ ٱتَّبَعۡتَنِي فَلَا تَسۡ‍َٔلۡنِي عَن شَيۡءٍ حَتَّىٰٓ أُحۡدِثَ لَكَ مِنۡهُ ذِكۡرٗا(٧٠). 

Musa berkata kepada (Khidhr): "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? (66). 

Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku (67). 

Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu? (68). 

Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun" (69). 

Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu" (70). (QS. al-Kahfi [18]: 66-70).

Ayat-ayat ini merupakan bagian dari ayat kisah yang terdapat dalam surah al-Kahfi [18]. Wahbah al-Zuhaili menyebutkan bahwa kisah Musa dan Khidhir ini merupakan kisah ketiga, setelah kisah Ashab al-Kahfi dan kisah dua orang laki-laki yang memiliki kebun dan harta. 

Semuanya nyata terjadi di dunia, dan kisahnya membekaskan iman kepada Allah dan iman kepada hari akhirat (Tafsir al-Washith, 1422: 2/1441). 

Kisah tentang Musa dan Khidhir ini memang panjang, tetapi tidak semuanya akan dijelaskan penafsirannya, yang akan ditekankan pada artikel singkat ini adalah tentang relevansinya dengan Tafsir Pendidikan. Bagaimana seharusnya murid bertata krama kepada guru.  


Posting Komentar

0 Komentar