Advertisement

Panaskan Dinamika Hidup


Suatu ketika ada seorang pemuda yang baru membeli sebuah motor sport dengan kapasitas mesin yang sangat besar. Harganyapun sangat mahal hampir seratus juta.

Setiap hari selalu ia rawat dan dipakai jalan - jalan keliling kota dengan bangganya.

2 minggu kemudian ia harus pergi keluar kota selama 1 bulan penuh karena ada proyek yang harus dikerjakan. Ia pun meninggalkan sepeda motor kesayangannya digarasi sebulan penuh.

Sebulan kemudian, sang pemuda kembali kerumahnya. karena kangen luar biasa dengan sang motor, ia pun langsung mengeluarkan motornya dari garasi dan hendak dipakai jalan-jalan keliling kota.

Namun apa yang terjadi, ketika coba distarter, motor tersebut tidak menyala. bahkan sudah coba distarter sampai 1 jampun, motor tetap tidak mau menyala.

Karena kesal sang pemudapun membawa motornya ke bengkel resmi dan berkata " kok bisa ya, motor sport mesinnya bagus, kapasitasnya tinggi, harganya mahal lagi kok bisa mogok toh, padahal baru saya tinggal sebulan loh"

Sang mekanik motor dg tersenyum bertanya apakah motor tsb selama sebulan penuh, pernah dihidupkan atau dipanaskan mesinnya. sang pemudapun menggeleng, tidak pernah sama sekali.

Sang mekanik sambil tersenyum berkata" sebagus apapun kualitas mesin motornya, jika tidak pernah dipakai atau dipanasin dalam waktu yang lama, pasti akan mogok karena semua onderdil dalam mesin diciptakan untuk bergerak".

Seringkali dalam hidup, kita merasa dalam kondisi "mogok". Sulit berkembang, pendapatan pas-pasan, jenuh karena rutinitas. Bisa jadi itu karena kita jarang "panaskan mesin" yang Alloh anugrahkan pada kita. yaitu "mesin fisik", "mesin kecerdasan" dan "mesin hati".

Untuk itu mari mulai sekarang panaskan "mesin fisik" dengan jaga pola makan, panaskan "mesin kecerdasan" dengan selalu berinovasi, panaskan "mesin hati" dengan selalu menebar kebaikan.

Mari kita jadikan perbaikan diri dan sekitarnya. Hidup sekali di dunia, mari berarti, setelah itu Mati, mempertanggung jawabkan action kita.

Semoga kita senantiasa sehat rohani dan jasmani, senantiasa bersyukur, bisa memperbaiki ibadah kita kepada Allah Ta'ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.


Posting Komentar

0 Komentar