Advertisement

Berterima Kasih di Tengah Pandemi Covid-19




Di dunia,  supaya dirimu merasa baik, maka terimalah bahwa tidak setiap keadaan baik. Kebahagiaan kehidupan kita tidak akan pandai terjadi jikalau kita sendiri hanya berharap, namun tidak akan berusaha menemukan dan menciptakan kebahagiaan itu sendiri.

Berterima kasihlah kepada orang-orang yang telah membencimu, karena merekalah yang menjadikanmu menjadi orang yang semakin kuat setiap harinya. Janganlah hanya memandang kepada yang di atasmu, tapi pandanglah juga orang yang di bawahmu dan kamu akan menyadari betapa beruntungnya dirimu.

Temukan kebahagiaan hari ini dengan bersyukur dari hal-hal kecil yang akan menuntun kamu di esok untuk meraih hal-hal yang besar.

Apapun profesi yang kamu jalani saat ini, selama itu halal dan tidak merugikan orang lain maka nikmatilah, syukurilah dan jalankan tugasmu dengan keikhlasan.

Berteman dengan orang-orang yang baik, seseorang terkadang mendapatkan nasihat yang keras. Akan tetapi, ketika bersahabat dengan orang-orang yang buruk, dia akan sering mendapatkan basa-basi dan sanjungan.

Sebab, jarang sekali ada kawan yang tidak memberikan sanjungan, justru memberi tahu kekurangan.

Dahulu, salaf mencintai orang yang mengingatkan mereka tentang berbagai kekurangan mereka. Adapun kita sekarang, biasanya menjadikan orang yang mengetahui kekurangan kita sebagai orang yang paling dibenci. Ini adalah tanda lemahnya iman." 

 "Saudaramu ialah yang menasihati, mengingatkan, dan memperingatkan dirimu.".

Orang yang tidak memerhatikanmu, berpaling darimu, dan berbasa-basi denganmu, bukanlah saudaramu.

Saudaramu yang sejati ialah orang yang menasihatimu, memberimu wejangan, mengingatkanmu, dan mengajakmu kepada jalan Allah azza wa jalla. Ia menjelaskan kepadamu jalan keselamatan sehingga engkau bisa menitinya.

Selain itu, dia memperingatkanmu dari jalan kebinasaan dan akibat buruknya sehingga engkau bisa menjauhinya" 

Kau tidak bisa menilai seseorang hanya dari apa yang terlihat dimatamu. Sisi baik selalu berdampingan dengan sisi buruk.

Dimana kau melihat 1000 kebaikan dalam diri seseorang dan mendapati 1 keburukan disana.

Semua yang terlihat hanyalah disisi buruk, hanya dengan 1 sisi buruk, dapat menguasai seluruh sisi baik dalam diri seseorang.

Hanya saja.. pasti ada alasan dibalik sisi buruk itu.

Serapuh apapun dirimu, berdamailah.

Tak semua hal harus sesuai dengan apa yang kita mau. Jika semua yang kita inginkan terwujud, darimana kita belajar bersabar, darimana kita belajar mengikhlaskan.

Andai kamu tahu, ada yang deritanya melebihi deritamu, tapi ia tetap tersenyum untuk menapaki hari tanpa sederet kata keluhan apapun.

Ada yang bahagianya melebihi bahagia yang kamu punya, tapi ia simpan rapat-rapat.

Karena perihal kebahagiaan, cukup kita yang merasakan. Bahagia tidak butuh penilaian orang lain.

Tak perlu kesal akan jarak yang membentang.

Tak perlu marah, karena rindu yang tak kunjung temu.

Duhai...

Jarak mengajarkan kita, bahwa pertemuan adalah mutiara yang berharga.

Bagi insan yang berukhuwah. Bisakah rindu itu menyeruak.

Membuncah...

Sampai waktu yang ditetapkannya.


Bersabarlah...

Hingga ia tertumpahkan dengan pertemuan dan kebersamaan.

Tak terelakkan...

bahwa memori kebersamaan dalam dekapan ukhuwah, membayangi setiap detik waktu.

Teringat saat-saat bermusyawarah

kajian, taklim, tarbiyah.

Mengusung kegiatan-kegiatan dakwah dan bertemu dengan orang-orang hebat.

Semua kurindukan...

Tahukah rindu menandakan cinta.

Benar cinta...

Cinta atas dasar keimanan kepadaNya.

Rawat rindumu, sampai tiba waktunya bertemu.

Insya Allah...

Jadilah rendah hati bukan rendah diri. Pribadi yang rendah hati akan selalu mau mendengarkan, introspeksi dan memperbaiki dirinya.

Sedangkan pribadi yang rendah diri, hanya akan diam mengeluh dan meratapi dirinya tanpa melakukan apapun.

Jadi bijaklah memilih...

Aku sedang menatap seseorang dicermin. Terlihat sangat lelah, terlihat sangat pasrah.

Lalu kuusap lembut kepalanya. Kutepuk pelan pandaknya. Kubisikkan lembut ditelinga "Kamu pasti bisa".

Bahkan daun jatuhpun tidak mengeluh, kan.?

Lalu bibirnya mulai tersenyum. Ternyata, berbicara dengan sendiri itu perlu.

Agar kita sadar, kalau bukan kita yang menguatkan, siapa lagi..??.

Agar kita sadar..

Yang paling bisa mengatasi masalah dihati adalah kita sendiri.

Lagi pula, bukankah semua sudah digariskan..??.

Jadi apa yang kamu khawatirkan..??...

jika kita tidak memiliki keberanian untuk meraih sesuatu, kita tidak bisa pernah meraihnya. Orang lain mungkin bisa membantu, namun diri kita sendiri yang harus meraihnya. Karena tidak selamanya kita dapat bergantung pada orang lain.

Lakukan apapun yang bisa kita lakukan. Hal yang sering membuat kita menyesal bukanlah apa yang sudah kita lakukan, tapi hal yang belum dan tidak kita lakukan.

Cintailah dirimu terlebih dahulu, katakan hal-hal yang baik pada diri sendiri.

Ketika kau melepaskan pribadimu yang lama, kau akan menjadi pribadi baru yang lebih baik.

Jalan hidupmu adalah milikmu sendiri. Orang lain mungkin bisa mendampingimu,  namun tak seorangpun dapat menjalaninya, hidupmu untukmu...

Posting Komentar

0 Komentar