Advertisement

Pikiran Kita dan Kami


Ubahlah pola berpikirmu maka pola bertindak mu pun akan berubah. Otomatis Nasibmu akan segera berubah.

Seorang murid bertanya pada gurunya;

"Guru kenapa ya hidup ini selalu banyak masalah?"

Guru:  "Bukan hidup yang banyak masalah tapi pikiranmulah yang bermasalah...?" 

"Kamu selalu berprasangka buruk pada apa saja dan siapa saja, itulah sebenarnya masalahnya"

Murid: "Tapi faktanya aku selalu mendapat masalah dalam hidupku"

Guru:  " Ya itu karena pikiranmu bermasalah",  Setiap kejadian dalam hidup itu netral pikiran kamulah yang menilai itu "bermasalah" atau "menguntungkan".

Murid : "Maksudnya?"

Guru :  "Misalnya apakah Hujan itu bermasalah atau malah menguntungkan".

Murid : "Bagiku bermasalah, karena kalau aku naik motor dan lupa bawa jas hujan pasti basah kuyup"

Guru :  "Lantas kalau hujan bagi tukang Baso dan Tukang Payung apakah itu bermasalah?"

Murid : " Tentu saja tidak", bagi mereka malah menguntungkan.

Guru :  "yang jadi masalah Hujannya atau orangnya...?

Ingatlah selalu

Ketika kita selalu berprasangka baik/Husnudzon maka hal-hal baiklah yang akan kita jumpai di sepanjang waktu kehidupan kita.

Dan ketika kita selalu berprasangka buruk/Suudzon maka hal-hal buruklah yang akan selalu kita jumpai setiap hari.

Jadi jangan mengeluh jika kita termasuk orang-orang yang selalu merasakan pengalaman yang negatif dan tidak menyenangkan di sepanjang hidup kita. 

Karena kita dan pikiran kita sendirilah penyebabnya. 

Bisa jadi ketika kamu membaca tulisan ini sebenarnya Allah sedang mencoba membantu kamu untuk memperbaiki cara berpikirmu, agar hidupmu tidak selalu dirundung masalah.

Jadi mari kita ubah cara berpikir kita saat ini juga agar kita tidak lagi menjumpai pengalaman negatif dan tidak menyenangkan.  

Nah sekarang mari kita cek pola berpikir  kita masing-masing yang tercermin dari komentar-komentar kita setiap hari :

1.  Melihat rekan kerjanya naik jabatan 

- Orang postif :

Saya akan belajar dari dia.

- Orang negatif:

Pasti dia  pinter banget cari muka

2.  Melihat orang pergi Haji

- Orang positif :

Ya Allah semoga kelak aku bisa seperti dia

- Orang negatif:

Hajinya paling cuma buat pamer-pamer doang.

3. Membaca status di WA/FA

- Orang Positif : terimakasih untuk infonya izin share ya

- Orang negatif:

 ah infonya basi saya sudah pernah baca kok

4. Membaca status humor di WA/FB

- Orang positif: terimakasih telah bisa membuat saya tersenyum pagi ini

- Orang negatif: Garing ! gak lucu !

5.  Turun Hujan

- Orang Positif : Alhamdullilah udaranya jadi sejuk

- Orang Negatif :

Ah kalo pas lagi perlu terang malah hujan, Dasar Sial !!

6.  Dapat Gaji

- Orang positif : Alhamdullilah bisa buat bayar-bayar kebutuhan

- Orang Negatif: Percuma gajian juga gak cukup buat bayar-bayar kebutuhan

7.  Punya Suami baik

- Orang Positif : Alhamdullilah meskipun gajinya tidak besar tapi suamiku baik dan penuh perhatian. 

- Orang negatif : Percuma punya suami baik, kalo gak bisa cukupin kebutuhan rumah tangga.

8. Melihat orang berpakaian Sederhana

- Orang positif :

 duh dia orang yang sederhana sekali ya meskipun pejabat.

- Orang Negatif: Pejabat Tinggi  tapi penampilannya kok kampungan gitu sih.

9. Punya Motor

- Orang Negatif :

Begini neh kalo naek motor,  kalo pas ujan basah kuyup gak kayak orang yang punya mobil. 

- Orang Positif: Alhamdullilah punya motor, enaknya naik motor itu kalo pas panas gak kehujanan dan kalo pas hujan gak kepanasan. 

10. Membaca postingan ini

- Orang Positif: Terimakasih sudah diingatkan, mohon izin sharing ya biar manfaat bagi yang lain. 

- Orang Negatif:

"Gak mau baca" karena dianggap menyindir dan menyinggung atau terlalu kasar.

Tipe yang manakah Anda ....?  

akan menentukan nasib anda.

Mau ubah nasib ?

Segera ubah pola berpikirnya dan ucapannya setiap hari.

UBAH POLA PIKIR MU MAKA NASIB MU AKAN BERUBAH

Terkadang kita suka membandingkan ujian kita dengan ujian orang lain. Menganggap bahwa ujian kita adalah ujian terberat, seolah-olah kita yang paling menderita.

Padahal kita hanya tidak mengetahui permasalahan sebenarnya yang dialami orang lain. Berhentilah membandingkan ujian dan perjalanan hidup dengan orang lain.

Berimanlah pada Allah SWT, apa yang telah ditetapkan pada kehidupan kita, kita akan tahu hikmahnya mungkin besok, lusa atau setelah kita tiada nanti.

Mentalitas kita akan menentukan seberapa kualitas dan kuantitas rezeki yang akan kita terima

Jika kita bermental miskin; hobi mengeluh dan meminta, rezeki tidak akan melayani dan semakin menjauh

Namun jika kita bermental kaya; hobi bersyukur dan memberi, rezeki akan melayani dan semakin mendekat

Semakin kita me-0-kan  rezeki dengan penuh rasa syukur, semakin Allah mengisi rekening kita dengan rezeki yang berkah-berlimpah

Sebab, rezeki hanya mengenal rasa kebersyukuran yang mengalir di dalam syukur itu rasa bahagia untuk berbagi membahagiakan sesama

Posting Komentar

0 Komentar