Advertisement

Bisa Terjadi Kepada Aku, Kamu, dan Dia

 

Pantas saja kamu futur..

Semangatmu belajar agama hanya diawal.

Sekedar ikut euforia, setelahnya kaupun mundur tak lagi terjadwal.

Pantas saja kamu futur..

Kau belajar agama hanya sekedar wawasan, sedikit sekali bahkan mungkin tak ada amal yang dihasilkan.

Pantas saja kamu futur..

Engkau sembarang berteman, tak menjaga pergaulan.

Merasa kuat tak berpengaruh ke iman, tanpa terasa terwarnai teman.

Pantas saja kamu futur..

Hatimu menjadi keras karena terlalu asyik dengan perbuatan sia-sia, yang tak berpahala sekalipun itu tak berdosa.

Pantas saja kamu futur..

Berbulan atau tahunan engkau belajar agama bisa kau tuntas, namun sedikit sekali usahamu untuk terlepas dari dosa yang telah menjadi rutinitas.

Bahkan sahabatku..

Ini bukan tentang kamu, ini bisa terjadi kepada aku, kamu, dia  yang telah Allah cabut hidayah-Nya.

Delapan Butir Nasehat Yang Menggetarkan Hati

1. Ora kabeh Kiai kuwi bener

(tidak semua orang pintar itu benar)

2. Ora kabeh wong bener kuwi Kiai

(Tidak semua orang benar itu pintar)

3. Akeh wong sing Kiai ning ora bener

(Banyak orang yang pintar tapi tidak benar)

4. Lan akeh wong bener senajan dudu Kiai

(Dan banyak orang benar meskipun tidak pintar)

5. Nanging tinimbang dadi Kiai ning ora bener, Luwih becik dadi wong bener senajan dudu Kiai

(Daripada jadi orang pintar tapi tidak benar, lebih baik jadi orang benar meskipun tidak pintar)

6. Ono sing luwih prayoga yoiku dadi Kiai sing tansah tumindak bener

(Ada yang lebih bijak, yaitu jadi orang pintar yang senantiasa berbuat benar)

7. Minterno wong bener..kuwi luwih gampang tinimbang mbenerake Kiai sing ora bener

(Memintarkan orang yang benar .. itu lebih mudah daripada membenarkan orang yang pintar)

8. Mbenerke Kiai sing ora bener kuwi mbutuhke beninge ati, lan jembare dhodho

(Membenarkan (membuat benar) orang yang pintar itu membutuhkan beningnya hati, dan lapangnya dada)

Posting Komentar

0 Komentar