Advertisement

Ketulusan dan Keikhlasan


 Ada seseorang sedang menaburkan sebuah benih di dalam tanah. Tidak lama kemudian benih itu mulai tumbuh dan akarnya pun bekerja sangat gigih untuk menumbuhkan kaki-kakinya hingga sampai ke dalam.

Tidak mudah bagi akar untuk menumbuhkan bagiannya karena ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Akar harus mencari cara untuk melewati bebatuan yang mungkin akan menghambat pertumbuhannya.

Benih yang semula hanya berbentuk bundar pun mulai memunculkan tunasnya. Selama bertahun-tahun tunas itu mulai tumbuh dan menjadi tinggi dengan batang yang kokoh dan daun yang rimbun. Akar pun tidak tinggal diam, semakin tinggi pohon, maka semakin dalam ia menumbuhkan akarnya untuk mencari mineral dan air agar pohon itu menghasilkan buah.

Musim pun telah berganti, begitu pula dengan tunas yang kini telah menjadi pohon besar. Ranting-ranting kecil pada pohon itu mulai mengeluarkan buah. Banyak orang yang suka mengambil dan menikmati buah dari pohon itu. Mereka pun suka duduk bersandar pada batang pohon yang besar. Banyak orang merasa nyaman saat berteduh di bawahnya. Orang-orang sangat bangga dengan adanya pohon dengan daun rimbun dan buah yang lezat.

Adakah orang yang ingat dan memuji akar pohon yang ada di dalam tanah?

Adakah orang yang memahami/mengerti tentang peranan akar pohon itu?

Akar pohon tidak pernah iri dan mengeluh dengan keberadaan dirinya. Akar tidak berada di atas, melainkan berada di dalam tempat yang tersembunyi. 

Akar memberi teladan tentang sebuah ketulusan dan kerendahan hati. 

Akar pohon bekerja dengan setia tanpa gila akan hormat.

Hendaklah kita belajar tentang sebuah ketulusan dan kerendahan hati dari akar pohon. 

Tidak sedikit dari kita yang merasa sangat tidak dihargai atas kerja keras yang telah kita lakukan.

Kita mungkin pernah mengalami kondisi di mana kita telah bekerja keras, namun orang lain yang mendapat pujian. 

Jangan kuatir tentang hal itu karena Allaah Maha mengetahui apa yang tersembunyi.

Saat kita menghadapi masalah, masalah tersebut dapat membuat kita lemah dan terjatuh...

Namun kalau kita menetapkan Hati dan berpikir cara menyelesaikannya, 

kita pasti bisa mengatasinya...

Saat kita sudah mengatasi masalah tersebut, kita akan terlahir lagi sebagai pribadi yang tangguh...Jadi jangan mudah menyerah ya Sahabat.

Disaat kita tak mampu untuk berbicara yang baik-baik, maka pilihlah untuk mendiamkan diri agar tidak melukai hati siapapun. Biar pun hati kita yang akan terluka.

Dulu orang tua kita berpesan jagalah lisanmu untuk tidak berkata yang melukakan. Sekarang kita berpesan pada anak-anak kita jagalah jari jemarimu untuk tidak memposting yang melukakan.

Posting Komentar

0 Komentar